1. The Tipping Point
Lewat bukunya, Malcolm Gladwell melihat betapa sebuah ide kecil maupun konsep produk bisa menyebar sedemikian rupa seperti virus dan membuat perubahan sosial global.
|
2. Four Quartets
Mungkin ini adalah prosa puitis paling bijak di zaman modern. FYI, Four Quartets ditulis T.S. Eliot selama Perang Dunia II, dan sampai hari ini masih dianggap relevan! Kutipan favoritnya:
"The dove descending breaks the air/With flame of incandescent terror/Of which the tongues declare/The only discharge from sin and error/The only hope, or the despair/Lies in the choice of pyre or pyre–/To be redeemed from fire by fire./Who then devised this torment?/Love/Love is the unfamiliar Name/Behind the hands that wave/The intolerable shirt of flame/Which human power cannot remove./We only live, only suspire/Consumed by either fire or fire."
|
3. Siddhartha
Buku Karya Hermann Hesse ini berkisah tentang pentingnya pengalaman hidup yang berkaitan dengan pendekatan pemahaman realitas dan pencerahan.
|
4. 1984
Buku berjudul 1984 Karya George Orwell ini masih relevan meski udah ditulis sejak 60an tahun yang lalu (pertama ditulis tahun 1949). Berkisah tentang manipulasi pemerintahan. Wajib baca.
|
5. To Kill a Mockingbird
Buku berjudul To Kill a Mockingbird Karya Harper Lee Bercerita tentang isu ras dan kelas ekonomi yang kontroversial banget di Deep South tahun 1930-an. Lewat kasus pengadilan seorang pria kulit hitam yang didakwa melakukan pemerkosaan pada gadis kulit putih, novel ini mengajarkan kita untuk berjuang melawan prasangka demi keadilan!
|
6. A Clockwork Orange
Buku karya Anthony Burgess memiliki Visualisasi mimpi buruk yang menggambarkan keadaan memilukan dalam kehidupan seorang remaja sakit jiwa. Nggak sesaui sama judulnya, novel ini justru bakal bikin agan/sista merinding selama membacanya!
|
7. From Whom The Bell Tolls
Buku karya Ernest Hemingway berisi sebuah kontemplasi kematian, ideologi, dan kebrutalan pada zaman perang.
|
8. War and Peace
Buku Karya Leo Tolstoy ini Yang jelas bukan novel standar! Novel ini menggambarkan masyarakat Rusia pada era Napoleon, setelah karakter Andrei, Pierre dan Natasha ... dan cara yang tragis dan tak terduga
|
9. One Hundred Years of Solitude
Novel karya Gabriel García Márquez ini nggak punya plot dalam pengertian konvensional, tetapi memakai berbagai narasi untuk menggambarkan pesan tentang pentingnya mengingat sejarah budaya.
|
10. Catch-22
Buku karya Joseph Heller ini menggunakan istilah "Catch-22" yang banyak dipakai pada dialog era modern. Pesannya jelas: yang biasanya tampak bagus, mungkin sebenarnya jelek. Hal yang tampak masuk akal, mungkin sebenarnya cuma omong kosong! Ini salah satu karya sastra terbesar dari abad ke-20! Wajib bacaaa..
|
11. The Great Gatsby
Buku karya F. Scott Fitzgerald mengambil latar belakang era musik Jazz, buku ini membongkar sebuah kisah tentang American’s dream
|
12. The Catcher in the Rye
Novel JD Salinger ini menjadi ikon yang menggambarkan dinamika remaja. Berkisah tentang kegelisahan, pemberontakan, dan pola pikir remaja yang tak terduga.
|
13. Crime and Punishment
Novel Fyodor Dostoyevsky ini berkisah tentang seorang pemuda miskin yang terjebak dalam tindak kriminal dan tergiur harta! Dampak psikologisnya gede banget dan berpengaruh terhadap lingkungan di sekitarnya. Cukup menarik, kok.
|
14. Walden
Henry David Thoreau menghabiskan waktu dua tahun, dua bulan, dan dua hari untuk menulis buku ini di sebuah pondok terpencil tepi Walden Pond Concord, Massachusetts. Buku ini menceritakan kebebasan individu dari tekanan masyarakat.
|
15. The Republic
Sebuah karya dari filsuf terkemuka yaitu Plato tentang bagaimana menjalani kehidupan, melayani keadilan, dan bagaimana seorang pemimpin harus memimpin. Ini juga menjadi dasar pemahaman dari teori politik Barat, loh. Anak politik wajib baca!
|
nambahin gan,
BalasHapusAL quran